TEMA: PRAMUKA SEBAGAI PELOPOR NEW NORMAL
Minggu 14 Juni 2020 Dewan Kerja Cabang Bojonegoro melakukan live on instagram bersama Ketua Dewan Kerja Daerah Jawa Timur Kak Moch. Shofwan Amrullah dalam kegiatan “Ngobrol Inspiratif” berbasis online dengan mengambil tema “Pramuka sebagai Pelopor New Normal”. Kegiatan diikuti oleh kakak-kakak dari DKR, Saka, dan Gudep, baik dari dari maupun luar kabupaten Bojonegoro.
Dialog diawali dengan penjelasan singkat dari narasumber terkait pertanyaan langkah awal apa yang bisa kita lakukan sebagai pramuka? Menurutnya, Pandemi Virus Corona ini mengakibatkan roda perekonomian berjalan lambat, bahkan mencapai minus. Akibat pandemi ini, banyak negara yang mengalami gelombang resesi atau gelombang krisis ekonomi. Yang paling terancam dari Pandemi ini adalah pertama kesehatan dan kedua ekonomi. Jadi kita bisa menyesuaikan apa yang harus dilakukan sesuai dengan keadaan saat ini.
Selain itu, yang harus dilakukan oleh Pramuka adalah mulai berwawasan terkait dengan situasi kondisi dunia, Indonesia, kota, maupun desa masing-masing. Karena dengan wawasan itu pikiran kita bisa terbuka. Pahami keadaan sekarang dengan tetap menggunakan “rules” Baden Powell yaitu senang, sehat, kreatif, dan harus bermanfaat. Contoh berwirausaha.
Pertumbuhan Covid-19 di Indonesia masih tinggi
Apa itu New Normal? Menurut Ketua DKD Jatim pengertian New Normal versi WHO (World Health Organization) dengan versi Pemerintah berbeda. New Normal adalah kondisi dimana kita telah menempuh perjalanan Covid-19 dengan pertumbuhan yang semakin menurun, artinya saat grafik melandai itulah yang disebut Normal Baru atau New Normal. Menurut beberapa peneliti, kondisi Indonesia belum memungkinkan dilaksanakan New Normal. Tetapi Pemerintah Indonesia mempunyai alasan yaitu agar perekonomian negara terselamatkan, walaupun sebenarnya dari sudut pandang medis belum bisa di berlakukan New Normal di Indonesia.
Negara-negara lain yang menerapkan New Normal di kondisi grafik yang masih naik adalah Iran, Pakistan, dan India. Akibatnya, pasien positif bukannya turun tetapi terus bertambah banyak. Kak Shofwan menambahkan, bahwasannya kunci dari suksesnya New Normal adalah peran Masyarakat. Bagaimana masyarakat mau mematuhi protokol kesehatan yang sudah di susun oleh Pemerintah.
Pramuka sebagai Pelopor New Normal bisa dimulai dari diri sendiri, dengan mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan. Kemudian bisa diperluas ke lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Dengan memberikan pemahaman kepada mereka tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Atau dengan mengambil peran dalam membantu Gugus tugas Covid-19 daerah atau kota seperti membantu membuat masker atau disinfektan.
Selain membantu sesama, kita juga bisa melakukan hal-hal positif lainnya. Seperti halnya membaca buku, menggali potensi diri yang belum kita ketahui untuk menghasilkan sesuatu hal yang baru. Efek terbesar dari pandemi ini bagi Pramuka adalah terkendalanya seluruh kegiatan Pramuka, mengingat Pramuka adalah kegiatan outdoor. Kita bisa berkegiatan akan tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan. Di masa pandemi ini, kita bisa mengisi waktu dengan memahami apa itu Pramuka, apa tujuan Pramuka sebenarnya. Kita bisa melakukan hal-hal berikut agar menjadi lebih baik, diantaranya: (1) Memikirkan/merencanakan apa yang akan dilakukan nanti setelah pandemic, (2) Kita sebagai pribadi Pramuka mulai menyelami atau menggali bakat dan potensi diri, (3) Kita sebagai pengurus atau Dewan Kerja mulai mengevaluasi pembinaan yang dilakukan selama ini apakah sudah melaksanakan mekanisme atau peraturan dengan baik dan benar, (4) Memanfaatkan/mengambil hikmah dari musibah ini. Sebisa mungkin kita ambil sisi positifnya seperti: lingkungan kita menjadi bersih, kita lebih dapat hidup sesuai dengan PHBS, kita lebih disiplin, dsb.
Pesan Baden Powell untuk Pramuka adalah: (1) Sehat, (2) Bahagia, (3) memiliki ketrampilan atau trampil, dan (4) Bermanfaat. Pesan Kak Shofwan sebagai Ketua DKD Jawa Timur adalah patuhi Protokol Kesehatan yang di susun Pemerintah.
Reportase : DKC Bojonegoro
Editor: Kak Aning